Hallo Papa Mama dari remaja-remaja!!
Selama lebih dari 28 tahun melayani Indonesia, kami telah menemui banyak dan beragam tipe remaja. Kami telah memberikan pelatihan untuk remaja-remaja yang manja dan kurang mandiri; kami telah memberikan pelatihan untuk remaja-remaja yang pendiam, pemalu, dan introvert; kami telah memberikan pelatihan untuk remaja-remaja yang kurang greget (You name it, kita pernah beruntung memperkaya hidup berbagai tipe remaja); tapi program untuk remaja yang paling challenging yang pernah kita hadapi adalah di tahun 90an.
Papa Mama mungkin ingat pada zaman itu lagi banyak tawuran antara sekolah-sekolah SMA & STM. Yang dulu terkenal sering terlibat adalah Boedoet, STM 53 dan STM 35. Karena problem sudah dirasa sangat besar, founder kami memutuskan untuk menghubungi kepala-kepala sekolah sekolah-sekolah itu. Saat diajak bicara, merekapun sudah putus asa. “Sudah gak bisa diapa-apain. Mereka sudah pernah dikasih pelatihan sama polisi segala, gak berubah”. Founder kami menawarkan untuk memberikan beasiswa untuk “jendral-jendral” nya yang suka terlibat tawuran. Kepala-kepala sekolah merasa skeptis, namun akhirnya meng-iyakan.
Pada waktu berangkat, di bus pun suasana tegang karena remaja-remaja ini duduk bersama musuh dan pasti takut kalau lengah bisa dihabisi musuhnya.
Di hari pertama, kegiatan berlangsung namun semua peserta masih menjaga jarak dan was-was. Di hari kedua, improvement mulai terlihat dan semakin banyak terlihat perbedaan dengan berlangsungnya pelatihan. Setelah beberapa hari, remaja-remaja ini yang tadinya bermusuhan bisa bercanda, berpelukan, nangis bareng seperti teman lama bahkan saudara sendiri. Menjelang pelatihan berakhir, mereka membuat komitmen bersama untuk membantu teman-teman sekolah masing-masing untuk tidak terlibat tawuran lagi.
Anda pasti berpikir di awal bahwa remaja-remaja seperti itu sudah worst case scenario dan tidak punya masa depan yang cerah, bahkan mungkin berpikir mereka pasti sesudah dewasa menjadi kriminal / preman. Anda mungkin benar, tapi karena mereka melakukan perubahan di momen yang kritikal itu, semua berubah. Peserta-peserta dari pelatihan itu menjadi orang-orang yang berguna untuk masyarakat. Di bawah, anda bisa melihat video interview salah satu peserta program itu yang bernama Tole yang sekarang menjadi fotografer.
Meskipun jaman berubah dari jaman anda yang Gen-X, ke sekarang anak-anak anda yang merupakan Gen-Z, yang tidak berubah adalah orang tua pasti khawatir akan anak-anaknya dan ingin yang terbaik untuk anak-anaknya (some things will never change).
Anda pasti ingin mereka dapat hasil yang baik di sekolah, dapat ranking yang tinggi, punya banyak teman, nanti saat mereka dewasa bisa mendapatkan pekerjaan yang baik atau mempunyai usaha sendiri / meneruskan usaha keluarga yang membuat mereka happy dan makmur.
Pertanyaan yang perlu anda jawab adalah: Apakah yang anda persiapkan untuk anak anda sekarang sudah cukup? Apakah dengan mereka mendapatkan ranking tinggi di sekolah sudah pasti memastikan mereka akan berhasil dalam hidup? Mengapa ada orang-orang yang dulu waktu sekolah nilai jelek, bahkan ada yang putus sekolah tapi sekarang berhasil luar biasa (Mark Zuckerberg, Richard Branson, Jack Ma, Bill Gates)?